Jumat, 10 April 2009

OW....OW....OW......

TANGKAP
Modus kejahatan ini terjadi pada teman saya (sebut saja Dian) diangkot, hari senin, sore, tanggal 16 Maret 2009. saat itu saya dan Dian mau pulang dari kampus. Seperti biasa naik angkot. Tapi, saat angkot yang ngeteam baru jalan beberapa detik, dengan tiba-tiba angkot menjadi penuh dan sesak. 3 laki-laki (pelaku)yang naik secara bergantian. Beberapa saat setelah 3 laki-laki (pelaku)itu duduk, 2 pelaku disebelah perempuan disamping saya. 1 pelaku disamping pintu, dempet dengan Dian. dengan bergegas mereka melakukan aksinya: pertama, posisi saya didepan pintu angkot dan disebelah saya ada mahasiswi juga sama seperti saya dengan tidak sadar pelaku dengan pelan-pelan membuka tasnya separuh, tapi karena sasarannya hp yang dicari tidak ada pelaku langsung menanyakan jam pada perempuan disebelah saya, untungnya hpnya ia letakkan disaku jins sebelah saya, dia mengeluarkan hpnya yang tipe jadul dan sangat membuat ilfell(ilang felling) si pelaku. Kedua, karena sasaran disebelahku sudah tidak menarik lagi, 3 pelaku bereaksi bersamaan. Saat itu dengan tiba-tiba saya yang cuek (lagi sms-an) kaget plus penasaran dengan 3 kali teriakan teman saya (heh……. heh……. heh…….), teriakan teman saya itu bersamaan dengan suara batuk. Dengan spontan saya mendongak, pertama kali mata saya tertuju pada Dian yang tampangnya cembetut plus kecut, dan mata saya kaget saat melihat laki-laki(pelaku) disebelah perempuan disamping saya yang bersujud pada Dian, muka dan tangannya ada ditas (dipangkuan Dian) seperti acara maaf-maafan pas lebaran ma ortu. Setelah itu mata saya tertuju pada laki-laki yang batuk disebelah laki-laki yang nungging. Pelaku yang batuknya aneh itu membuka jendela dia batuk seakan-akan mau muntah. Duduknya dibuat boros kursi(duduk miring dengan meletakkan kaki dikursi) sehingga seolah-olah tempat penuh dan pelaku disebelahnya beralasan nungging pada Dian. Saat itu semua penumpang seakan-akan terhipnotis (pandangan mata pada yang batuk) dan mereka tidak menyangka bahwa yang nungging itu meraba dengan cepat tas Dian. Untung saja walau Dian matanya terpaku dengan cwo cakep yang pura-pura batuk(pelaku), tapi Dian merasa ada keganjalan dengan orang yang ada dipangkuannya dan dia merasa hp yang didalam tasnya diketahui oleh tangan sipelaku, lalu ia pun berteriak. Tapi, tidak ada satu orang pun yang mengerti dengan teriakan dian itu, karena suara teriakannya kalah keras dengan suara batuk pelaku. Saya yang melihat keganjalan itu, membuat mata saya terus memperhatikan tingkah, pelaku yang batuk, pelaku yang nungging, dan orang yang disebelah pintu yang duduknya mepet-mepet ma dian. Mungkin aksinya yang beberapa menit itu dirasa ketahuan maka mereka pun turun secara bergantian ditempat yang berbeda dan berdekatan. Pertama yang batuk, lalu yang nungging, lalu yang mepet dengan teman saya(Dian)………..
Untunglah smua penumpang angkot nga’ ada yang kecopetan………

no GOLPUT, GO pemilu

GO PEMILU, NO GOLPUT
Pada dasarnya saya setuju dan mendukung imbauan agar masyarakat kita tidak golput dalam Pesta demokrasi atau Pemilihan umum (Pemilu) yang akan segera tiba. para wakil rakyat akan diadakan 9 April 2009. Dan pemilih dapat menentukan pilihannya pada seorang calon yang dinilai paling berkualitas dalam Pemilu 2009.
Golongan putih (golput) yang semakin marak dilakukan oleh masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata, karena bila sebagian besar pemilih memilih untuk tidak memilih siapapun adalah hal yang sangat disayangkan, bagaimana jika sebagian besar masyarakat yang memilih malah memilih calon yang tak berkualitas atau calon yang salah, maka itu akan sangat merugikan diri kita sendiri. Maka, gunakanlah hak suara yang kita dapatkan, dalam pemilu nanti, walaupun suara anda itu kecil, namun jika digabungkan dengan jutaan warga Indonesia yang mempunyai hak pilih, akan terasa besar untuk perubahan Negeri yang sedang sakit ini.
Pandangan yang memutuskan Golput ditengarai disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, Tidak percaya dengan semua calon legislatif . Masa bodoh. Paradigma di masyarakat bahwa jika ada pasangan calon yang memberikan uang kepada calon pemilih, dia akan memilih, faktor materi. Kontrak politik yang gagal. Kontrak politik adalah sebuah perjanjian politik. Selama ini kontrak politik rakyat dibuat dalam kampanye-kampanye politik yang lebih dikenal dengan janji-janji kampanye. Selama ini janji-janji politik itu sebagian besar tidak tertulis. Dan sebagian politikus telah mengingkari janjinya dan bahkan menghianati rakyat. Akibatnya, rakyat semakin tidak percaya dengan politikus dan memilih golput (golongan putih) atau tidak memilih siapapun. Kini, jumlah Golput pun terus bertambah.
Pandangan masyarakat seperti itu tentu ada benarnya dan dapat dimaklumi. Tapi bukan berarti, tidak ada lagi pemimpin atau calon-calon legislatif di sana yang punya hati nurani atau memiliki mental yang baik, walau rasio persentase nya kecil.
Rakyat atau pemilih memperoleh kesempatan untuk ikut dalam memperbaiki keadaan masa depan bangsa. Dengan terlibat dalam proses demokratisasi. dengan mendatangi tempat-tempat pemungutan suara dan mencontreng calon yang dinilai paling berkualitas dalam Pemilu 2009. hak pemilih yang hanya dapat dipergunakan lima tahun sekali ini hanya meluangkan waktu 10 hingga 15 menit untuk menggunakan hak pilih. Dan pemilu ini adalah moment yang menentukan masa depan bangsa selama lima tahun kedepan. Oleh karena itu aspirasi kita sebagai bangsa Indonesia sangat dibutuhkan untuk kelancaran dan kesuksesan proses demokratisasi.
Kesimpulannya, suara kita sebagai pemilih sangat dibutuhkan dan ikut berperan dalam merubah kondisi bangsa. Maka, dalam memilih pada 9 April pemilih dianjurkan untuk terlebih dulu mengevaluasi, lebih jeli dan hati-hati lagi dalam menilai track record/ kualitas calon yang dijagokan oleh parpol-parpol kontestan pemilu.

hukum PEngANGkuTan

TUGAS HUKUM PENGANGKUTAN
MULTI MODA
“BESARNYA RESIKO KECELAKAAN BAGI
PERLINTASAN PERKERETAAPIAN”
NAMA : Humaerak
NIM : 07400275
JURUSAN : Twinning
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
Pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga meningkat. Sedangkan system lalu lintas mendekati jenuh, sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang berarti pula bertambahnya waktu dan biaya perjalanan di dalam sistem lalu lintas tersebut. Panjang jalan raya, jalan tol maupun jalan rel yang dibutuhkan untuk tiap orang tergantung pada jarak perjalanan rata-rata orang per hari, dan lebih lanjut ini tergantung pada luas daerah perkotaan. Efisiensi penggunaan bahan bakar, energi, ruang dan waktu yang digunakan dalam transportasi akan sangat berbeda untuk setiap jenis sistem transportasi, menurut jumlah dan kepadatan penduduk dalam kota.
Kegiatan manusia seiring dengan kebutuhan dasar manusia dengan manusia lainnya atau system kebutuhan lainnya seperti alat perhubungan yang disebut dengan alat transportasi. Dengan adanya alat transportasi, maka pergerakan lalu lintas menjadi lebih cepat, aman, nyaman dan terintegrasi. Sarana transportasi (alat angkut) berkembang mengikuti fenomena yang timbul akibat penggalian sumberdaya seperti penemuan teknologi baru, perkembangan struktur masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan.Pemilihan sistem transportasi yang salah untuk wilayah perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas, yang berarti pemborosan besar dari penggunaan energi dan ruang, serta timbulnya masalah pencemaran udara akibat gas buang kendaraan yang semakin besar jumlahnya.
Transportasi (Pengangkutan)Pengertian Transportasi
Transportasi atau perangkutan adalah perpindahandari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan(trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).Perjalanan adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Perjalanan dilakukan melalui suatu lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan dengan kecepatan tertentu. Jadi perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Unsur-Unsur Dasar TransportasiAda lima unsur pokok transportasi, yaitu:a) Manusia, yang membutuhkan transportasib) Barang, yang diperlukan manusiac) Kendaraan, sebagai sarana transportasid) Jalan, sebagai prasarana transportasie) Organisasi, sebagai pengelola transportasi
Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal diangkut. Dalam hal ini perlu diketahui terlebih dulu ciri penumpang dan barang, kondisi sarana dan konstruksi prasarana, serta pelaksanaan transportasi.
ModaTransportasi
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis moda, yaitu:
a. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda,sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor:
Jenis dan spesifikasi kendaraan
Jarak perjalanan
Tujuan perjalanan
Ketersediaan moda
Ukuran kota dan kerapatan permukiman
Faktor sosial-ekonomi
b. Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit.
c.Transportasi udara: pesawat terbang. Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan.
Tujuan Dibangunnya Rel Kereta Api
Kereta Api merupakan moda (metode dasar) transportasi dengan multi keunggulan komparatif: hemat lahan & energi, rendah polusi, besifat massal, adaptif dengan perubahan teknologi, yang memasuki era kompetisi, potensinya diharapkan dapat dimobilisasi dalam skala nasional, sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produksi dan jasa domestik dipasar global. Dengan tugas pokok dan fungsi memobilisasi arus penumpang dan barang diatas jalur rel kereta api, maka ikut berperan menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
BAB II
PERMASALAHAN KERETA API
Belum hilang dari ingatan kita ketika lima belas nyawa melayang pada 16 Juni 2003 akibat terjadinya tabrakan antara kereta api (KA) dan bus pada perlintasan KA di daerah Gemolong, Sragen. Pasca tragedi tersebut, kecelakaan KA dengan kendaraan umum terus-menerus terjadi. Keselamatan perkeretaapian merupakan aspek yang amat krusial dalam pengoperasian kereta api (KA). Malfungsi terhadap pengoperasian perkeretaapian akan mengakibatkan banyak terjadinya kecelakaan yang amat fatal dan potensial merenggut nyawa manusia.
Persimpangan antara jalan raya dengan jalan rel KA merupakan fenomena yang unik dalam dunia transportasi, sebab masing-masing moda transportasi tersebut memiliki sistem prasarana yang berbeda, dioperasikan dengan sistem sarana yang berbeda pula, penanggung jawab dan pengelolanya juga berbeda. Kedua moda transportasi dengan karakteristik yang berbeda tersebut bertemu di persimpangan/pintu perlintasan (level crossing) sehingga daerah tersebut memiliki risiko tinggi bagi semua perkeretaapian di dunia.
Potensi terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh perkeretaapian yang operasinya tidak dapat dikontrol merupakan "sebagian permasalahan", sedangkan "sebagian permasalahan" lainnya yaitu kendaraan jalan raya dapat dikatakan tidak sepenuhnya mampu dikontrol oleh satu entitas. Meskipun aturan-aturan lalu lintas dan standar desain jalan raya dianggap sudah cukup mapan, namun pergerakan pengguna jalan raya tidak diorganisasi dan dipantau oleh satu entitas spesifik yang sangat ketat seperti halnya pergerakan KA. Kecelakaan pada pintu perlintasan KA tidak hanya dapat mengakibatkan tewas atau terluka serius bagi para pengguna jalan raya atau penumpang KA. Tetapi juga memberikan beban finansial yang berat akibat kerusakan harta benda dan armada serta terhentinya pelayanan KA dan kendaraan jalan raya.
Di Indonesia sepanjang tahun 2002, telah terjadi sejumlah 231 kali kecelakaan KA, terdiri atas tabrakan antara KA dengan KA 6 kali, tabrakan antara KA dengan kendaraan jalan raya di pintu perlintasan (58), KA anjlok/terguling (69), kecelakaan KA akibat banjir/longsor (12), dan kecelakaan lain-lain (86). Kecelakaan KA tersebut telah merenggut 76 nyawa meninggal, 114 orang luka berat dan 58 orang luka ringan. Kecelakaan pada pintu perlintasan mencapai 25,11% dari keseluruhan kecelakaan KA. Dari sejumlah 8.370 pintu perlintasan di Jawa dan Sumatera, yang dijaga 1.128 (13,48%) dan tidak dijaga 7.242 (86,52%).
Survei yang dilakukan oleh sebuah badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa perkeretaapian Indonesia bersama Vietnam, Thailand, dan Bangladesh memiliki kepadatan pintu perlintasan yang tinggi, persentase proteksi pada pintu perlintasan masih rendah, dan tingkat kecelakaan tinggi. Sementara perkeretaapian India dan Iran memiliki proporsi tinggi pada pintu perlintasan yang dijaga, memiliki kinerja yang baik pada aspek keselamatan di pintu perlintasan, tingkat kecelakaan dan korban juga relatif rendah.
PT Kereta Api (PT KA) sebagai operator prasarana perkeretaapian memikul tanggung jawab untuk menjamin bahwa operasi KA dapat terlindungi dari pelanggaran oleh pengguna jalan raya pada pintu perlintasan. Meskipun kenyataannya di Indonesia dan banyak negara lain, undang-undang memberikan prioritas terlebih dahulu untuk melintas kepada KA daripada pengguna jalan raya pada perlintasan sebidang. Pemerintah (cq Departemen Perhubungan/Dephub) sebagai regulator dan pemilik prasarana pokok, selain memikul beban finansial untuk menyediakan proteksi pada pintu perlintasan dan bertanggung jawab dalam membuat regulasi. juga bersama instansi terkait lainnya berkewajiban mendidik pengguna jalan raya untuk bertindak dan menggunakan pintu perlintasan dengan aman.
Penyebab Kecelakaan Pada Pintu Perlintasan
Penyebab utama kecelakaan pada pintu perlintasan, dapat diidentifikasi berupa:
Disiplin masyarakat yang masih rendah sehingga kerap terjadi pelanggaran masal oleh pengendara kendaraan terhadap aturan-aturan yang terkait dengan tata cara penyeberangan melalui pintu perlintasan.
Persepsi yang keliru dari pengendara kendaraan terhadap kondisi jalan, mekanisme operasi KA yang mendekati pintu perlintasan (termasuk kemampuan pengereman KA), serta kecepatan kendaraan dan kemampuan pengeremannya.
Malfungsi/kerusakan teknis pada kendaraan.
Tidak dipenuhinya standar pemeliharaan jalan raya oleh pemegang otoritas jalan raya pada daerah di sekitar pintu perlintasan.
Buruknya pemeliharaan sistem proteksi dan sistem peringatan pada pintu perlintasan.
Human error yang dibuat oleh penjaga pintu perlintasan.
Kendala utama dalam menciptakan keselamatan di pintu perlintasan adalah etos keselamatan yang berkembang dalam masyarakat kita secara umum masih rendah. Kepedulian dalam komunitas yang lebih luas terhadap pentingnya hidup aman masih belum mengakar. Faktor seperti inilah yang merupakan kendala terbesar bagi perkeretaapian untuk mengurangi insiden yang berakibat pada terjadinya kecelakaan pada pintu perlintasan. Etos keselamatan ini perlu diupayakan agar menjangkau masyarakat luas melalui program pendidikan keselamatan publik. Tingkat pendidikan yang rendah mungkin merupakan kendala bagi efektivitas program pendidikan keselamatan publik. Namun tidak ada bukti akurat yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan kepedulian terhadap keselamatan saling berkaitan.
Kendala lainnya adalah ketidakmampuan pemegang otoritas perkeretaapian untuk mencegah pembangunan pintu perlintasan ilegal oleh masyarakat lokal.Lay-out fisik pada sebagian besar pintu perlintasan (meskipun dijaga) masih buruk. Misalnya jarak pandang pengendara ke sepanjang track KA sangat terbatas karena terhalang oleh bangunan atau posisi track KA yang terlalu miring terhadap jalan raya. Akibatnya, mustahil bagi pengendara untuk memiliki pandangan yang bebas terhadap lintasan track KA, kecuali mereka harus berada dekat sekali dengan perlintasan.
Selain itu, penempatan papan tanda peringatan tentang keberadaan/lokasi pintu perlintasan terlalu dekat dengan track KA. Bahkan tidak sedikit papan tanda (sideboard) yang dipasang hanya pada salah satu sisi track KA, dan lokasi pemasangannya hanya berjarak dua meter dari rel terdekat. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut pada pintu perlintasan yang tak terproteksi dapat mengakibatkan terjadinya situasi yang potensial mengancam hidup.
Tindakan Perbaikan Pada Pintu Perlintasan
Mengacu pada faktor-faktor penyebab primer kecelakaan pada pintu perlintasan seperti tersebut di atas, maka prioritas tindakan perbaikan untuk implementasi pada masa mendatang di seluruh jaringan perkeretaapian adalah seperti berikut:
Meningkatkan disiplin pengendara kendaraan dan kepatuhan terhadap hukum pada pintu perlintasan.
Modernisasi, penyempurnaan, dan peningkatan keandalan sistem peralatan teknis yang dioperasikan pada pintu perlintasan.
Menerapkan metode yang tepat dalam pemeliharaan pintu perlintasan.
Pembentukan organisasi yang lebih baik dalam mengendalikan keselamatan lalu lintas pada pintu perlintasan.
Mempercepat pembangunan grade separation pada pintu perlintasan yang memiliki klasifikasi kepadatan lalu lintas yang amat tinggi.
Meningkatkan program pendidikan dan pelatihan, serta persyaratan kualifikasi bagi pengendara kendaraan dan penjaga pintu perlintasan.
Memperbaiki sistem klasifikasi pintu perlintasan.
Menyebarkan bahan-bahan informasi kepada publik tentang aturan keselamatan pada pintu perlintasan. Terakhir,
Memberikan prioritas yang tinggi pada anggaran penyempurnaan pintu perlintasan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Melihat dari banyaknya berbagai macam kecelakan dalam dunia teranportasi di Indonesia dewasa ini memerlukan adanya pengendalian manajemen tranportasi terutama pada bagaimana cara peran control atau pengawasan dari pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna tranportasi. Di tambah lagi jika ditinjau dari beberapa informasi serta data-data nyata dilapangan yang ada sekarang ini misalnya :
Kenyataan dilapangan ditemukannya penggunaan suku cadang pada kereta api yang selama ini digunakan ternyata lebih banyak menggunakan barang-barang bekas, dalam artian untuk proses penggantian suku cadang komponen kereta api, hanya mampu sampai dengan menggunakan suku cadang yang sudah usang kemudian diperbaik lagi dan digunakan kembali sebagai suku cadang pengganti. contohnya:
Data yang diperoleh dari PT KA menyebutkan bahwa untuk suku cadang roda kereta api yang digunakan pada kereta api kelas ekonomi dan kelas bisnis rata-rata menggunakan suku cadang roda kereta api bekas, yang dimana suku cadang ini di perbaiki dari roda lama yang hanya kuat untuk 8 tahun diperbaiki kembali untuk pergunakan hingga puluhan tahun.
Kemudian beberapa gerbong kereta api yang ada sekarang ini, bahkan merambak hingga kelas esekutif, ada beberapa gerbong kereta yang dahulunya adalah gerbong kereta api lama yang sudah sangat usang kemudian rombak kembali dibentuk sedemikian rupa hingga berbentuk gerbong kelas esekutif dan pada akhirnya untuk di pergunakan kembali dengan label gerbong kereta api yang baru.
2. Kenyataan dilapangan perlu adanya peningkatan sumber daya dan peningkatan kapasitas tranportasi secara keseluruhan dalam artian bahwa penigkatan sumber daya disini adalah dapat meningkatkan kebutuhan transportasi dari segi jumlah armada yang ada, hingga sampai dengan pemenuhan kapasitas suku cadang perbaikannya, dengan begitu armada tranportasi yang digunakan merupakan armada yang paling terbaik untuk digunakan sebagai alat transportasi dan ini akan berimbas pada penurunan tingkat resiko kecelakaan yang ada pada alat tranportasi kereta api dan alat transportasi yang lain.
Peningkatan sumber daya juga dapat diartikan sebagai peningkatan sumber daya manusia, misalkan sebagai berikut : pemerintah sebagai penentu kebijakan transportasi harus dapat mengetahui secara keseluruhan bagaimana tingkat sumber daya manusia yang bekerja pada pengolahan jasa transportasi apakah mampu bekerja dengan baik, tidak hanya sesuai dengan prosedur pelayanan tranportasi tetapi juga mampu memahami bagaimana cara pengendalian pencegahan timbulnya kecelakan ada dengan mengurangi tingkat kesalahan yang di lakukan oleh manusia. Dengan melakukan diklat-diklat untuk meningkatkan etos kerja dari para pelaku pengelola jasa transportasi. Contoh perlunya peningkatan Sumber Daya Manusia pada sektor pengelolaan transportasi di Indonesia :
KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi). Baru-bari ini melakukan beberapa kesalahan yang sangat fatal, misalkan memberikan izin ketempat yang berbahaya bagi para wartawan hanya untuk mencari berita yang paling terbaru, maka dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa KNKT memerlukan peningkatan kualitas kerja dengan tidak mengabaikan keselamatan orang-orang yang bekerja untuk meningkatkan kualitas transportasi serta para pengguna transportasi.
3. Keyataan di lapangan masih banyak terdapat pungli-pungli (pungutan liar) pada sarana transportasi kereta api, misalkan pada stasiun kereta api Rangkas – Belitung, penggelola jasa PT. KA memberikan biaya tiket jurusan Rangkas ke Belitung sebesar Rp 1500-Rp 2000, akan tetapi kenyataan yang ada di lapangan ternyata terdapat punggutan-punggutan liar selain biaya tiket tersebut, sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh satu orang penumpang mencapai Rp 2000-Rp 4000. Hal ini menunjukkan penggelolaan pada stasiun tersebut masih jauh dari kesempurnaan peraturan yang ada.
Hal utama yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas pengolahan transportasi kereta api serta mampu menguranggi tingkat kecelakaan adalah dengan melakukan “PERAN PENGAWASAN”. Dalam hal ini peran pengawasan dapat dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi tersebut. Akan tetapi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di negara Indonesia ini, maka proposi utama dalam proses pengawasan dan penanggung jawab utama adalah pemerintah, maka oleh karena itu pemerintahlah sebagai penentu kebijakan dalam pengawasan dan penggelolaan transportasi.
Ditambah lagi untuk mempercepat perbaikan transportasi yang ada saat ini, secara keseluruhan perlu adanya perombakkan pada manajemen dasar dari penggelolaan trasportasi di Indonesia, atau perlu dilakukannya “Reformasi Regulasi” dalam artian bahwa perlu adanya perbaikan manajemen yang sangat buruk saat ini. Point utama yang dapat dilakukan dalam waktu dekat ini adalah : perlu adanya evalusi yaitu bagaimana peran dari pemerintah, terutama dalam menentukan arah kebijakan untuk memperbaiki kualitas Sumber Daya dan kualitas sarana dan prasarana penunjang transportasi di Indonesia.

proposal q

“PENDIDIKAN UNTUK KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA”
Diajukan oleh:
HUMAERAK
PENDIDIKAN UNTUK KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA
PENDAHULUAN
Dewasa ini, masalah peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi topik pembicaraan yang menarik dan berkelanjutan, tidak hanya pemberitaan di media massa, tapi juga menjadi pembahasan dalam diskusi dan seminar yang dilakukan kelompok masyarakat.
Harus diakui, maupun kulturalisasi peran sumber daya manusia sangat penting dan cukup menentukan serta menjadi prioritas sendiri, maka perlu merealisasikannya dengan memberikan perhatian dan pembinaan yang serius pada sektor intelektualitas. Perhatian khusus adalah penekanan motivasi para kader generasi muda daerah untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya secara kontiniutas dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektualisasinya serta mampu beraktivitas secara profesional yang tinggi sehingga mereka dapat membuktikan eksistensinya sebagai “Khalifah fil Ardh“ dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, semua pihak instansi maupun kelompok msyarakat diharapkan dapat melakukan aktivitasnya secara nyata dalam rangka mencapai tujuan itu. Selayaknya kita berbuat riil dengan kemampuan yang dimiliki baik secara materi maupun non materi. Dasar keinginan ini dalam rangka amanah UUD 1945 yang telah dituangkan dalam GBHN. Di mana pembinaan Sumber Daya Manusia sudah seharusnya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sejak Repelita VI dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Disatu sisi disadari pula bahwa peningkatan SDM ini dalam realita pelaksanaanya dirasakan sangat berat karena disamping membutuhkan biaya yang banyak juga memakan waktu yang lama. Untuk itu kita semua dituntut untuk mempunyai tekad yang sungguh-sungguh dan semangat juang yang tinggi serta menyatakan pendapat yang sama, keinginan yang sejalan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan suatu yang sangat penting dan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Untuk itu dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas perlu melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya melalui jenjang pendidikan formal. Maka perlu disadari bahwa kualitas kemampuan intelegansi serta cara berfikir (thinking) seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah dilaluinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, sudah barang tentu semakin tinggi kemampuan berpikirnya, karena sulit untuk dibantah, bahwa dunia pendidikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kecerdasan seseorang serta diharapkan mampu memanfaatkan sarana yang ada mengolah sumber yang tersedia dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Tujuan dari pengajuan permohonan beasiswa ini dapat disebutkan sebagai berikut:
Untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai kuliah
Memacu daya saing untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan dalam mengembangkan potensi diri
Perbaikan sarana penunjang belajar
Sebagai salah satu wujud nyata kepedulian Pemerintah Propinsi Bengkulu terhadap peningkatan SDM Putra Daerah
ringankan beban orang tua dalam mngajuan permohonan beasiswa ini dapat disebutkan ut KURIKULUM VITAE
Nama Lengkap : Humaerak
Tempat, Tanggan Lahir : Sumenep, 27 Oktober 1988
Alamat Asal : Jl. Ranugrati No 28 A Sawojajar Malang
Alamat di Malang : Jl. Ranugrati No 28 A Sawojajar Malang
PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang
Fakultas / Jurusan : Agama Islam / Syari’ah
Tahun Angkatan : 2007
No. Tlp/HP : 08990489003
No. Rekening : 35730367108800008 BANK JATIM CAB. UNMUH MALANG
Nama Orang Tua :
-Ayah : Hasan Bil Gasir
-Ibu : Hunaidah
Pekerjaan Orang Tua:
-Ayah : Wiraswasta
-Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat Orang Tua : Jl. Ranugrati No 28 A Sawojajar Malang
MOTTO HIDUP
NOTHINK IMPOSSIBLE, EVERY THINK IS POSSIBLE IF YOU BELIVE IN ALLAH.
NEVER TROUBLE ABOUT TROUBLE UNTIL TROUBLE TROUBLES YOU.
ALLAH TIDAK AKAN MEMBERI COBAAN MELEBIHI KEMAMPUAN HAMBA-NYA.
N
SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI MANUSIA YANG LAIN
RIWAYAT PENDIDIKAN
No
Nama Pendidikan
Tahun
Tempat
1.
TK Darma wanita
1994
Sumenep
2.
SDN Pancor 1
1995-2000
Sumenep
3.
Pond. Pest. Al-Amien
2000-2006
Sumenep
4.
FAI/ Syari’ah UMM
2007 – Sekarang
MALANG
LAMPIRAN
Dengan saya lampirkan beberapa lampiran:
SURAT KETERANGAN AKTIF KULIAH
Telampir
SURAT KETERANGAN TIDAK PERNAH MENERIMA BEASISWA
Terlampir
SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU
Terlampir
FOTO COPY NOMOR REKENING BANK
Terlampir
TRANSKRIP NILAI
Terlampir
ESTIMASI DANA
Terlampir
PENUTUP
Mengingat pendidikan begitu penting terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, maka proses pendidikan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak, baik pihak instansi pemerintah maupun masyarakat dapat membantu dan meringankan pelajar dalam menempuh peroses pendidikan. “Agen of Changes”, itu kata kuci mahasiswa. Kita semua berharap bahwa mahasiswa dapat melakukan perubahan di masa yang akan datang, perubahan yang senantiasa membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan unggul di mata dunia. Tentunya, perubahan tersebut hanya akan dicapai melalui proses pendidikan yang efektif.
Malang, 08 Maret 2009
Yang Bermohon,
Humaerak
Lampiran
ESTIMASI DANA SESUNGGUHNYA
Per Tahun
No.
Analisis Kebutuhan
Frekuensi
Biaya (Rp)
Perkuliahan Semester 4 & 5
1.
Her Registrasi
2 x @ 150.000
300.000
2.
English For Specific Pourpose (ESP)
2 x @ 150.000
300.000
3.
SPP selama 1 Tahun
2 x @ 1.200.000
2.400.000
Total
3.000.000
Perlengkapan
4.
Buku penunjang kuliah
10buku x @50.000
500.000
5.
Alat tulis
2 x @ 50.000
100.000
Total
600.000
Kebutuhan
6.
Biaya makan 2 kali/hari
12bln x @ 300.000
3.600.000
7.
Tugas terstruktur
2 x @ 250.000
500.000
8.
Transportasi
12bln x @ 200.000
2.400.000
Total
6.500.000
Lain-Lain
9.
Biaya tak terduga
2 x @ 500.000
1.000.000
Total
1.000.000
Rekapitulasi Estimasi Dana
1.
Perkuliahan Semester 4 & 5
3.000.000
2.
Perlengkapan
600.000
3.
Kebutuhan
6.500.000
4.
Lain-Lain
1.000.000
Rekapitulasi Total Biaya
11.100.000
Terbilang: sebelas juta seratus Ribu Rupiah